19 Agustus 2010

Keutamaan Memakmurkan Masjid


Ada banyak karakteristik masjid yang mengangkat derajatnya di atas tempat-tempat lain. Rasulullah shollalohu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapapun yang telah mempunyai wudhu kemudian meninggalkan rumahnya menuju masjid untuk shalat akan mendapat pahala setara dengan umrah. Jika orang ini tinggal di dalam masjid setelah shalat dan menantikan shalat yang berikutnya, namanya akan dicatat dalam Illiyiin.” (HR Muslim). Burada radliallohu 'anhu meriwayatkan bahwa Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, “Siapapun yang berangkat ke masjid dalam kegelapan, sampaikan padanya bahwa ia akan mendapat penerangan pada Hari Akhirat”. ( HR Muslim). Abu Hurrairah radliallohu 'anhu meriwayatkan bahwa Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, “Berdo’a di dalam satu masjid adalah lebih baik daripada berdo’a di rumah atau di tempat lain.”

Sesungguhnya, ketika seseorang berangkat dari rumahnya menuju masjid dengan berwudhu dengan niat hanya untuk berdo’a disana, maka tingkatannya diangkat oleh Allah subhanahu wa ta'ala lebih tinggi dan semakin tinggi seiring dengan setiap langkahnya sampai ia tiba di masjid. Ketika ia sedang menunggu sholat berjamaah di dalam masjid dan berdo’a , ia menerima pahala dari Allah subhanahu wa ta'ala seolah-olah ia sedang mendirikan shalat. Malaikat akan terus berdo’a untuk dia selama menunggu ini asalkan ia tetap menjaga wudhunya dan tidak merugikan siapapun. Para Malaikat meminta kepada Allah, ‘Ya Allah subhanahu wa ta'ala limpahkanlah RahmatMu kepada orang ini dan ampuni lah dosanya’” (Muslim)

Diriwayatkan oleh Hakam bin Umar radliallohu 'anhu bahwa Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, “Hiduplah di dunia ini seolah-olah kamu adalah seorang tamu disini. Anggaplah masjid sebagai rumahmu. Lunakkanlah hatimu dan bukalah hatimu untuk menjawab panggilan Allah subhanahu wa ta'ala. Ingatlah akan karunia yang banyak dari Allah subhanahu wa ta'ala yang telah dianugerahkanNya padamu. Menangislah karena kesadaran atau ketakutan terhadap Allah subhanahu wa ta'ala. Jangan turutkan bujukan duniawi untuk membangun istana yang mewah yang mungkin tidak sempat kau huni. Hindarilah menghimpunkan kekayaan melebihi kebutuhanmu. Jangan mencoba untuk mengikuti hawa nafsu yang mana kamu
tidak mungkin mencapainya.” (Qurtubi)

Abu Al Darda radliallohu 'anhu menasihati anaknya untuk menganggap masjid sebagai rumahnya karena ia mendengar Nabi shollallohu 'alaihi wasallam bersabda, “Siapapun yang menganggap suatu masjid sebagai rumahnya, Allah subhanahu wa ta'ala menjamin kedamaian hati baginya dan akan membuat penyeberangan di Jembatan Shirothol mustaqim’ mudah baginya pada Hari Akhirat.” (Qurtubi)

( Baca Selengkapnya )

Tidak ada komentar: