23 Januari 2011

Memelihara Jenggot bagi Muslim adalah Wajib

Jenggot adalah satu diantara sunnah-sunnah yang di jaman sekarang ini banyak dilupakan kaum muslimin. Kaum muslimin di jaman ini lebih senang untuk mencukur jenggot daripada memeliharanya. Banyak alasan mereka, dari mulai tidak rapilah, jadi kelihatan seremlah, seperti terorislah, atau entah apalah perkataan mereka. Tapi tahukah engkau wahai kaum muslimin bahwa memelihara jenggot itu wajib ?? tahukah engkau bahwa perintah memelihara jenggot itu datang dari lisan yang mulia, lisan Rasulullah Alaihi Sholatu Wa Sallam ?? Maka dari jalan manakah engkau dipalingkan untuk tidak memenuhi panggilan Nabimu???

Berikut dalil-dalil yang menjelaskan wajibnya memelihara jenggot :

Firman Allah tentang ucapan syaitan ;

وَلآمُرَنَّهُمْ فَلَيُغَيِّرُنَّ خَلْقَ اللَّهِ

“… dan akan aku suruh mereka (merubah ciptaan Alah), lalu benar-benar mereka merubahnya.” (An-Nisa’ : 119)

Dan mencukur jenggot adalah merubah ciptaan Allah dan taat kepada setan.

Firman Allah :

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا

“…Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu tinggalkanlah …” (Al-Hasyr : 7)

Rasululloh telah memerintahakan untuk memelihara jenggot dan melarang mencukurnya.

Sabda Rasululloh :

“Cukurlah kumis dan panjangkanlah jenggot, berbedalah dengan orang-orang majusi.” (riwayat Muslim)

Sabda Rasululloh :

“Sepuluh perkara termasuk fitrah, yaitu : mencukur kumis, memelihara jenggot, mamakai siwak, mamasukkan air ke dalam hidung (ketika berwudhu), memotong kuku, …” (riwayat Muslim)

Memelihara jenggot adalah termasuk fitrah, tidak boleh mencukurnya.

Rasululloh melaknat orang laki-laki yang menyerupai wanita. (Riwayat Al-Bukhari). Mencukur jenggot adalah tindakan menyerupai wanita, terancam laknat dari Allah subhanahu wa ta'alaa.

Sabda Rasululloh :
“Akan tetapi Robbku memerintahkan kepadaku agar memelihara jenggotku dan mencukur kumisku.” (hadits hasan riwayat Ibnu Jarir).

Memelihara jenggot adalah perintah dari Allah dan RasulNya, dan hukumnya adalah wajib karena Rasululloh shollallohu 'alaihi wasallam dan para sahabat senantiasa melakukan demikian, di samping itu tersebut dalam hadits larangan untuk mencukurnya.

Tidak boleh mencukur atau mencabut rambut yang berada di pipi, karena itu termasuk jenggot, sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Qamus.

Secara medis, terbukti bahwa jenggot merupakan pelindung amandel dari stroke matahari, sedang mencukurnya bisa membahayakan kulit.

Jenggot adalah hiasan bagi kaum laki-laki yang diciptakan Allah baginya, agar berbeda dengan kaum wanita. Karenanya, tatkala seorang laki-laki yang telah mencukur jenggotnya masuk menemui isterinya pada malam pengantin, berpalinglah si isteri dan tidak tertarik dengan penampilan yang tidak seperti ketika dilihatnya sebelum itu.

Ada ibu-ibu yang bertanya kepada seorang wanita : mengapa anda memilih seorang suami yang berjenggot? Jawabnya : karena aku kawin dengan seorang pria dan bukan dengan seorang wanita.

Mencukur Jenggot termasuk perbuatan mungkar dan harus dilarang, berdasar sabda Nabi :
“Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran maka hendaklah merubah dengan tangannya, jika tidak mampu maka dengan lisannya, jika tidak mampu juga maka dengan hatinya dan inilah selemah-lemahnya iman.” (riwayaat Muslim).

Penulis bertanya kepada seorang laki-laki yang mencukur jenggotnya : “Apakah anda mencintai Rasululloh r? Jawabnya : Ya, amat mencintainya. Maka kata penulis kepadanya : “Rasululloh telah bersabda :”peliharalah jenggot…” dan orang yang mencintai Rasululloh apakah akan mematuhinya atau menyalahinya?” jawab : “mematuhinya.” Dia pun berjanji akan memelihara jenggotnya.

Apabila ditentang oleh isteri anda dalam memelihara jenggot, maka katakanlah kepadanya : “aku adalah seorang muslim, takut kalau mendurhakai Allah.” Dan berikan kepadanya suatu hadiah serta sebutkan kepadanya sabda Nabi shollallohu 'alaihi wasallam :

“Tidak boleh taat kepada seorang makhluk dengan mendurhakai (bermaksiat) kepada Al-Khaliq.” (hadits shohih riwayat Imam Ahmad).

—————
Dikutip dari buku ” Bimbingan Islam Untuk Pribadi & Masyarakat ” karya Syaikh Jamil Zainu



Wasiat Nabi dalam Pendidikan Anak

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata, “Aku berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada suatu hari. Beliau berkata kepadaku, “Wahai anak, sesungguhnya aku akan ajari engkau beberapa kalimat:

1. اِحْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ،
“Jagalah Allah niscaya Allah menjagamu”
Yaitu dengan melaksanakan perintah-perintah Allah serta menjauhi larangan-larangan-Nya, Allah akan menjaga dunia dan akhiratmu.

2. اِحْفَظِ اللَّهَ تَجِدُهُ تُجَاهَكَ
“Jagalah Allah, niscaya engkau akan dapati Allah di hadapanmu”
Jagalah batasan-batasan dan hak-hak Allah. Engkau akan mendapati Allah memberikan taufiq kepadamu serta membantumu.

3. إِذَا سَأَلْتَ فَسْأَلِ اللَّهَ ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ
“Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau meminta bantuan, minta bantuanlah kepada Allah”.
Maksudnya, jika engkau meminta bantuan dalam perkara dunia maupun akhirat, maka mintalah kepada Allah. Lebih-lebih dalam perkara yang tidak dimampui melainkan hanya oleh Allah saja, seperti menyembuhkan orang sakit, meminta rizki, maka ini adalah perkara yang khusus bagi Allah saja.
(Baca Selengkapnya)

Umar radliallohu 'anhu Pembedah Persia


Rencana penyerangan pasukan Persia sampai kepada Amirul Mu'minin Umar bin Al-Khatthab radhiyallahu ‘anhu di kota Madinah. Segera beliau memerintahkan kaum muslimin untuk berkumpul di masjid. Beliau naik mimbar dan berkata: “Sesungguhnya hari ini adalah penentu bagi hari esok. Aku akan memberikan sebuah instruksi kepada kalian, maka dengarlah dan penuhilah! Jangan kalian saling berselisih sehingga kekuatan kalian menjadi sirna! Aku berkeinginan keras untuk maju bersama tentara-tentara yang berada di depanku hingga sampai di suatu tempat antara kota Basrah dan Kufah. Lantas aku akan himbau kaum muslimin untuk berangkat sebagai satuan tempur, hingga Allah memberi kemenangan kepada kita.”


Setelah mendengar gagasan-gagasan dari beberapa pemuka kaum muslimin, Umar bin Al-Khatthab radhiyallahu ‘anhu memutuskan untuk mendahului menyerbu wilayah Persia, dan mengangkat seorang dari pasukan yang berada di Iraq sebagai panglima perang. Beliau berkata: “Demi Allah, aku akan mengangkat seorang panglima perang yang akan menjadi ujung tombak di saat bertemu musuh esok hari.” Mereka bertanya: “Siapakah dia wahai Amirul Mukminin?” Umar menjawab: “An-Nu’man bin Muqarrin”. “Dia memang pantas untuk hal itu,” sahut mereka. ( Baca Selengkapnya )

10 Januari 2011

Tarik Jilbab Mahasiswanya, Profesor ditahan

Seorang profesor yang anti-Islam dari St Xavier's College di Ranchi, India telah ditahan. Penahanan dilakukan setelah komunitas Muslim melakukan advokasi atas kasus yang menimpa Neha Parveen, mahasiswanya.

Parveen menyatakan, kejadian bermula saat ia bergabung dengan ratusan mahasiswa lainnya memprotes kenaikan biaya kuliah akhir pekan lalu. Tiba-tiba sang profesor yang diidentifikasi sebagai Father Imframe Bage ini menarik jilbab Parveen hingga terlepas.

Bage, dalam pembelaan dirinya mengaku tengah mencoba untuk menenangkan para siswa. Jilbab Parveen ditariknya karena ia ingin memastikan identitas para mahasiswa pendemo.

Anggota komunitas Muslim berdemonstrasi di tempat yang berbeda di Ranchi, memblokir jalan, dan menyerang toko-toko. Para pengunjuk rasa juga membakar ban bekas di dua tempat. Polisi terpaksa membubarkan para demonstran dengan tongkat mereka. Demonstrasi mereda setelah Bage dinyatakan ditahan.
-- REPUBLIKA.CO.ID, RANCHI--

07 Januari 2011

Keutamaan Ali bin Abi Tholib rodliallohu 'anhu


Keutamaan Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu banyak sekali. Diantaranya pada waktu perang Khaibar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bendera ini sungguh akan saya berikan kepada seseorang yang Allah memberikan kemenangan melalui dia, dia mencintai Allah dan RasulNya, dan dia dicintai Allah dan RasulNya.” Maka pada malam harinya, para sahabat ribut membicarakan siapa di antara mereka yang akan mendapat kehormatan membawa bendera tersebut.
Dan keesokan harinya para sahabat datang menuju Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, masing-masing berharap diserahi bendera. Namun beliau bersabda, “Mana Ali bin Abi Thalib?” Mereka menjawab, “Matanya sakit, ya Rasulullah.” Lalu Rasulullah menyuruh untuk menjemputnya dan Ali pun datang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyemburkan ludahnya kepada kedua mata Ali dan mendoakannya. Dan Ali pun sembuh seakan-akan tidak pernah terkena penyakit. Lalu beliau memberikan bendera kepadanya. Ali berkata, “Ya Rasulullah, aku memerangi mereka hingga mereka menjadi seperti kita.” Beliau menjawab, “Majulah dengan tenang sampai kamu tiba di tempat mereka, kemudian ajaklah mereka masuk Islam dan sampaikan kepada mereka hak-hak Allah yang wajib mereka tunaikan. Demi Allah, sekiranya Allah memberikan hidayah kepada seorang manusia melalui dirimu, sungguh lebih baik bagimu dari pada unta-unta merah.” (HR. Muslim, no. 2406).

Jiwa juang Ali sangat melekat di dalam qalbunya, sehingga ketika Rasulullah ingin berangkat pada perang Tabuk dan memerintah Ali agar menjaga Madinah, Ali merasa keberatan sehingga mengatakan, “Apakah engkau meninggalkan aku bersama kaum perempuan dan anak-anak?”
Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam justru menunjukkan kedudukan Ali yang sangat tinggi seraya bersabda, “Apakah engkau tidak ridha kalau kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun 'alaihissalam di sisi Musa 'alaihissalam, hanya saja tidak ada kenabian sesudahku.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Beliau juga adalah salah satu dari sepuluh orang yang telah mendapat “busyra biljannah” (berita gembira sebagai penghuni surga), sebagaimana dinyatakan di dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-Hakim di dalam al-Mustadrak.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah menyatakan kepada Ali radhiyallahu ‘anhu, “bahwa tidak ada yang mencintainya kecuali seorang Mukmin dan tidak ada yang membencinya, kecuali orang munafik.” (HR. Muslim)

( Baca Selengkapnya )

Muslim di AS Tiada Henti Menerima Teror


Teror yang diterima Muslim di AS seakan tiada henti. Kepolisian Seattle melayangkan tuduhan ‘tindak kejahatan bermotif kebencian’ (hate crime) terhadap seorang warga setempat karena tindakannya terhadap seorang pramuniaga Muslim. Di sebuah supermarket lokal, menurut keterangan kepolisian, pelaku mengancam korban yang seorang wanita bahwa ia akan membunuh korban jika tak pergi dari Amerika.
‘’Ini Amerika, mengapa kamu di sini,’’ ujar pelaku dengan kata kasar, seperti dikutip situs abna.ir, Kamis (6/1). Korban mengenakan penutup muka Muslimah dan memiliki nama Timur Tengah. Tak puas sampai di situ, pelaku mengatakan akan ‘menangkap’ korban saat korban pulang.

“Kami berterima kasih kepada Kepolisian Seattle karena menganggap ini sebagai tindakan kriminal serius yang bermotifkan kebencian,’’ ungkap Direktur Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) negara bagian Washington, Arsalan Bukhari.

Polisi menjerat pelaku dengan pasal kejahatan bermotif kebencian (hate crime). Dalam laporannya, Kepolisian Seattle mencantumkan ‘motif bias: anti-Islam’.
Bukhari mengatakan pihaknya akan melaporkan kepada FBI setempat dan meminta lembaga ini untuk menyelidiki apakah kasus ini bisa dibawa ke tingkat federal.

Bulan lalu, CAIR meminta dilakukannya penyelidikan hate crime atas sebuah peristiwa pelecehan terhadap seorang wanita Muslim di Oregon. Pada Oktober, CAIR menemukan insiden dimana dua orang wanita Muslim keturunan Somalia diserang secara verbal dan fisik di sebuah pom bensin di Tukwila, Washington. Seorang di antaranya diteriaki ‘teroris’ dan ‘pengebom bunuh diri’. Mereka juga diteriaki agar pulang ke negara asal.

Di Idaho, CAIR meminta aparat penegak hukum lokal dan federal untuk melayangkan tuduhan hate crime terhadap seorang pria yang mengancam seorang wanita Muslim di sebuah supermarket Walmart. Di Ohio Desember lalu, seorang wanita Muslim diserang di luar masjid. CAIR telah meminta FBI untuk menyelidiki motif bias di balik insiden ini. Sementara di Michigan, masjid, Islamic center, dan organisasi Muslim kerap menerima email berisikan kebencian. Email yang sama juga diterima sebuah masjid di Ohio.

05 Januari 2011

Tolak Gaya Hidup Barat, Wanita Inggris Jadi Mualaf

Jumlah mualaf di Inggris terus bertambah. Hingga tahun 2010, tercatat sebanyak 100 ribu Muslim baru di negeri ini. Angka ini meningkat dua kali lipat dari satu dasawarsa lalu.

Dari segi gender, kebanyakan mualaf adalah perempuan kulit putih usia 20-30 tahunan. Berdasar data Faith Matters, sebuah organisasi nirlaba bidang multi-keyakinan, tahun lalu tercatat sebanyak 3.466 atau dua pertiga dari jumlah keseluruhan mualaf (5.200 orang) perempuan kulit putih Inggris yang menjadi mualaf. "Mereka umumnya mengaku muak dengan imoralitas dan konsumerisme Inggris," demikian tulis mereka.

Berdasar angka ini, organisasi itu menyebut tengah terjadi gelombang "Islamifikasi" di Inggris. Survei mengungkapkan, hampir dua pertiga mualaf adalah perempuan, lebih dari 70 persen adalah kulit putih dan usia rata-rata pada saat konversi iman adalah 27 tahun. Namun, selain mengaku muak dengan imoralitas dan konsumerisme, beberapa beralasan bahwa Islam lebih kompatibel bagi Inggris.

"Konversi menjadi Muslim bukan tentang tekad untuk merusak cara hidup Barat. Ini hanya sekelompok orang normal yang bersatu dalam kepatuhan mereka untuk agama yang mereka, dan untuk sebagian besar dari mereka melihat Islam sebagai kompatibel dengan kehidupan Inggris," tulis mereka.

Laporan ini menyebut sekitar 5.200 pria dan wanita telah mengadopsi Islam selama 12 bulan terakhir, termasuk 1.400 di London. Hampir dua pertiga adalah perempuan.

Laporan juga mengatakan jumlah mualaf yang memutuskan untuk berpindah agama menjadi Muslim karena tertarik ide ekstrimisme "sangat kecil jumlahnya'. Fiyaz Mughal, direktur Faith Matters menyatakan, konversi ke Islam telah distigma oleh media dengan mengaitkan pada ideologi ekstremis dan praktek budaya diskriminatif. "Padahal kondisinya tidak demikian," ujarnya.

Survei yang dilakukan oleh Kevin Brice dari Universitas Swansea, menyebut budaya Inggris tengah bergerak ke aspek negatif. "Mereka diidentifikasi sebagai penyuka alkohol dan mabuk-mabukan, kurangnya moralitas, dan permisif dalam soal seks serta memiliki konsumerisme yang tidak terkendali," ujarnya.

Sembilan dari sepuluh mualaf wanita mengatakan mereka mengubah gaya berpakaiannya setelah menjadi Muslim "menjadi lebih konservatif". Lebih dari setengahnya mulai mengenakan jilbab dan bahkan 5 persen telah memakai burka. Lebih dari setengah juga mengatakan mereka mengalami kesulitan setelah menjadi mualaf karena sikap negatif di antara keluarga mereka. Tahun lalu Lauren Booth, saudara ipar mantan perdana menteri Tony Blair, menarik perhatian yang luas ketika ia mengumumkan bahwa ia telah masuk Islam.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--

02 Januari 2011

Sukina Douglas Pilih Tukar Rambut Gimbal dengan Jilbab

"Islam merendahkan perempuan? Anda baca lagi literaturnya dengan benar," ujar Sukina Douglas. Mendengar penyair muda Inggris ini bertutur tentang Islam, orang tak akan menyangka dia belum lima tahun menjadi Muslim. Sebelumnya, ia selalu menggeleng ditanya agama. "Sebelum saya menemukan Islam, pandangan saya tegas tetap pada Afrika. Agama saya Afrika. Saya dibesarkan sebagai seorang Rastafarian dan memiliki rambut gimbal panjang: satu setengah pirang dan setengah lainnya hitam," ujarnya.


Kemudian, pada tahun 2005, mantan pacarnya kembali dari perjalanan ke Afrika dan mengumumkan bahwa ia akan masuk Islam. Saat itu dia sangat marah dan mengatakan bahwa dia telah 'kehilangan akar Afrika'-nya. "Mengapa ia mencoba untuk menjadi orang Arab? Setiap kali saya melihat seorang wanita Muslim di jalan saya berpikir, mengapa mereka harus ditutp-tutup seperti itu? Bukankah mereka panas?" ujarnya mengisahkan. Namun diam-diam, ia melahap buku-buku keislaman. "Ketika saya mulai membaca otobiografi Malcolm X di universitas, sesuatu terbuka dalam diri saya. Suatu hari saya berkata kepada seorang sahabat, Muneera, 'Aku jatuh cinta dengan Islam. "Dia tertawa dan berkata," Jadilah tenang, tak usah terburu-buru!"

Selain kisah Malcolm X, ada satu yang menarik perhatiannya. "Saya selalu bersemangat tentang hak-hak perempuan; tidak ada cerita saya memasuki agama yang berusaha untuk merendahkan perempuan. Jadi, ketika saya membaca sebuah bukuyang ditulis seorang feminis Maroko, terurailah semua pendapat negatif saya tentang Islam, bahwa agama ini tidak menindas perempuan." Ia belum memutuskan untuk menjadi Muslim, ketika ia coba-coba berpenampilan seperti Muslimah. Ia mencoba mengenakan rok model Gypsy, dan bertudung kepala juga ala Gypsy. "Tapi aku tidak merasa lusuh, aku merasa cantik. Aku sadar, aku bukan komoditas seksual bagi pria untuk nafsu birahi mereka, tiba-tiba saya betul-betul jatuh hati pada agama ini."

Ia pun bersyahadat. Tak mudah bagi Sukina setelah itu, karena tiga minggu setelah menjadi Muslim, bom meledak di London. "Saya tidak pernah mengalami rasisme di London sebelumnya, tetapi dalam minggu-minggu setelah bom, orang-orang akan melemparkan telur pada saya dan berkata, 'Kembalilah kepada negara Anda sendiri'. Mana negara saya? Negara saya ya Inggris," ujarnya. Setelah menjadi Muslim, ia menemukan "masa depan"-nya. Saat sang pacar memutuskan menjadi Muslim, mereka berpisah. Ketika ia menjadi Muslim, Sukina mencoba membuka hati lagi bagi sang mantan. "Kini dia menjadi suami saya," ujarnya tersenyum. "Sebelum saya menemukan Islam, saya adalah seorang pemberontak tanpa alasan, tapi sekarang saya punya tujuan hidup: saya bisa mengidentifikasi kekurangan saya dan bekerja untuk menjadi orang yang lebih baik. Bagi saya, menjadi seorang Muslim berarti memberikan kontribusi pada masyarakat, tidak peduli di mana Anda berada dan dari mana Anda berasal."
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--