30 September 2008

Sholat 'Iedul Fitri 1429 H


Insya Allah hari Rabu, tanggal 1 Oktober 2008, DKM Bachir Ahmad akan menyelenggarakan Sholat 'Iedul Fitri 1429 H. Sholat akan mengambil tempat di halaman Masjid dan dimulai Insya Allah pada pukul 06 30 WIB.

Adapun akan bertindak sebagai Khatib dan Imam adalah Imam Masjid Bachir Ahmad, Ustadz Ngatrichan.

Bagi kaum muslimin yang berniat bergabung dengan kami dalam mendirikan sholat 'Ied tersebut, kami harapkan dapat hadir paling lambat pada pukul 06 25 WIB.

Dalam kesempatan ini pula kami DKM Masjid Bachir Ahmad mengucapkan "Taqobalallohu Minna wa Minkum" Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadah dan amal sholih kita. Aamiin.

29 September 2008

Rukyat 1 Syawwal 1429 H

Tim Rukyat Masjid Jami' Bachir Ahmad pada tanggal 29 Ramadhan 1429 H atau 29 September 2008 M, telah melakukan upaya pemantauan Ru'yatul Hilal di sekitar Bandara Soekarno Hatta, tepatnya di depan Puskesmas Benda, mulai dari pukul 17 20 - 17 50. Akan tetapi mulai pukul 17 30 pandangan mata kami ke arah matahari terhalang kabut/awan yang sangat tebal.

Pemerintah, melalui Departemen Agama, melakukan pemantauan pada 7 titik hilalyang tersebar di seluruh Indonesia. Berdasarkan hasil sementara sidang isbat yang berlangsung pada Senin (29/9) di Departemen Agama, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, dari semua lokasi yang dipantau tidak terlihat adanya hilal atau bulan. 

Karena itu hitungan bulan Ramadan 1429 H akan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga hari raya 'Idul Fitri akan jatuh pada 1 Oktober 2008.

Seperti di NTT, pengamat di sana tidak bisa melihat hilal meski cuaca sangat bagus. Hingga matahari terbenam, alat teropong bulan tidak bisa melihat posisi hilal.

Sementara di daerah Aceh di Lok Ngah, yang cuacanya tertutup mendung tebal, peneropong tidak bisa melihat hilal. Begitu juga 5 daerah yang lain, seperti Bosscha Lembang Bandung, Masjid Agung Semarang, Condrodipo Gresik, Tanjung Kodok Lamongan, dan Mal GTC Tanjung Bunga Makassar.

Selain disebabkan cuaca buruk, di beberapa lokasi hilal tidak bisa dilihat karena posisi hilal sangat dekat dengan matahari. Hal ini terjadi di Bosscha Lembang Bandung, karena posisi bulan di atas matahari sehingga bulan masih tertutup cahaya matahari. Demikian juga di daerah Tanjung Kodok Lamongan.

19 September 2008

Menghidupkan Malam Ramadhan




 Menghidupkan malam-malam bulan Ramadlan dengan berbagai macam ibadah adalah perkara yang sangat dianjurkan. Diantaranya adalah shalat tarawih. Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam pernah mengerjakannya di masjid dan diikuti para shahabat beliau di belakang beliau. Tatkala sudah terlalu banyak orang yang mengikuti shalat tersebut di belakang beliau, beliau masuk ke rumahnya dan tidak mengerjakannya di masjid. Hal tersebut beliau lakukan karena khawatir shalat tarawih diwajibkan atas mereka karena pada masa itu wahyu masih turun. Diterangkan dalam hadits Abu Hurairah radliyallahu `anhu, beliau berkata: Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam selalu memberi semangat untuk menghidupkan (shalat/ibadah) bulan Ramadlan tanpa mewajibkannya. Beliau shallallahu `alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa menghidupkan bulan Ramadlan dengan keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosanya yang telah lewat." Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam wafat dalam keadaan meninggalkan shalat tarawih berjamaah. Hal ini berlangsung sampai kekhilafahan Abu Bakr serta pada awal kehilafahan Umar radliyallahu `anhu." (HR. Jama'ah ) Juga hadits `Amr bin Murah Al-Juhani, beliau berkata: "Seseorang dari Qadlafah datang kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam, kemudian berkata: `Wahai Rasulullah! Bagaimana pendapatmu jika aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang haq kecuali Allah dan bahwa engkau adalah utusan Allah, aku shalat yang lima, puasa di bulan Ramadlan, menghidupkan Ramadlan dan membayar zakat?' Maka jawab Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam: `Barangsiapa mati atas yang demikian, maka dia termasuk orang-orang yang shidiq dan syahid." (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban ) Kedua hadits di atas menerangkan tentang keutamaan menghidupkan malam bulan Ramadlan dengan berbagai ibadah di antaranya shalat tarawih berjamaah.

Syiarkan Lailatul Qodar




Pada suatu hari Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bercerita kepada para sahabatnya tentang pejuang dari Bani Israil yang bernama Sam’un. Selama 1000 bulan atau delapan puluh tiga tahun, ia tidak pernah meletakkan senjata atau beristirahat dari perang Fii Sabilillah. Ia hanya berperang dan berperang demi menegakkan agama Allah tanpa mengenal rasa lelah. 

Para sahabat ketika mendengar cerita tersebut, mereka merasa kecil hati dan merasa iri dengan amal ibadah dan perjuangan orang tersebut. Mereka ingin melakukan amal ibadah dan perjuangan yang sedemikian rupa, tapi bagaimana mungkin untuk melakukannya sedang umur kehidupan mereka jarang yang mencapai usia lebih dari enam puluh atau tujuh puluh tahun. Di dalam hadist disebutkan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam: “Usia ummatku sekitar enam puluh atau tujuh puluh tahun”. karena itulah mereka bersedih dan kecil hati.
 
Ketika para sahabat sedang berfikir dan merenungkan tentang hal itu, dimana mereka merasa kecil hati karena tidak mungkin berbuat hal yang telah diperbuat oleh orang Bani Israil yang telah disebutkan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, maka datanglah malaikat Jibril kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam membawa wahyu dan kabar kembira kepada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabatnya. 

Berkata malaikat Jibril Alaihis Salaam: “Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menurunkan kepadamu ya Rasulullah surat Al Qadr, dimana di dalamnya terdapat kabar gembira untukmu dan ummatmu, dimana Allah menurunkan malam Lailatul Qadr, dimana orang yang beramal pada malam Lailatul Qadr mendapatkan pahala lebih baik dan lebih besar daridari pada seribu bulan. Maka amal ibadah yang di kerjakan ummatmu pada malam Lailatul Qadr lebih baik dari pada seorang ahli ibadah dari kalangan Bani Israil yang beribadah selama delapan puluh tahun”. Lalu malaikat jibril membacakan surat Al Qadr yang artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemulian (Lailatul Qadr).” “Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan”. “malam kemulian itu lebih baik dari seribu bulan”. Pada malam itu turun para malaikat dan ruh dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan”. “Malam itu penuh kesejahtraan sampai terbit fajar”. Maka dengan turunnya wahyu tersebut yang penuh dengan kabar gembira, Rasulullah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabatnya merasa senang dan gembira dengan adanya Lailatul Qadr.

17 September 2008

I'tikaf di Masjid Bachir Ahmad



Dewan Kemakmuran Masjid Bachir Ahmad, Insya Allah akan melayani para jama'ah dan kaum muslimin yang berniat melakukan i'tikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan 1429 H. Para jama'ah insya Allah akan mulai memasuki masjid pada hari Sabtu, 20 Ramadhan 1429 H bertepatan tanggal 20 Septemebr 2008.
Beberapa diantaranya mungkin akan datang lebih awal (menjelang shalat Ashar), untuk mengikuti pengajian rutin setiap hari Sabtu, ba'da ashar hingga maghrib.

Acara ta'lim biasa dilaksanakan tengah malam pukul 00 00 s/d pkl 03 30 WIB, setelah shalat 'Isya dan Tarawih berjamaah (mulai pkl. 22 00 WIB)

( Pedoman Ringkas Ibadah I'tikaf )