Selembar artikel berbau sarkas yang dituliskan seorang bloger asal Maroko tentang berpuasa ala Perancis memancing kemarahan dunia Muslim. Kemarahan itu ditenggarai dugaan Presiden Perancis Nikolas Sarkozy melakukan intervensi terhadap satu pilar umat Islam. Pemilik blog yang diketahui identitasnya bernama "Alch : Refleksi seorang Maroko tentang apa yang terjadi di Maroko dan Dunia". Blogger ini kemudian menuliskan artikel tentang Presiden Perancis yang meluncurkan proyek baru yang diberi nama Ramadhan di Prancis.
"Muslim Perancis merupakan Prancis sebelum mereka Muslim dan karena itulah mereka tidak boleh menyerahkan tradisi Prancis berupa menikmati kopi dan kue di pagi hari," demikian salah satu kalimat dalam artikel tersebut. Proyek itu, tulis Alach, bakal diresmikan di Masjid Marseille. Di masjid itu pula bakal diperkenalkan jenis puasa baru yang nantinya menerapkan sarapan berupa croissant dan kopi sebelum menuju kerja. Menurut Aloch, dalam pidato yang disampaikan, Sarkozy mengatakan minoritas harus tunduk pada aturan negara di mana mereka tinggal. Itu mengapa, tambah Sarkozy, mereka diperbolehkan menikmati sarapan ala Perancis di pagi hari.
Alach menambahkan, shalat yang dilakukan oleh Muslim Prancis tidak harus sama dengan apa yang dilakukan di dunia Muslim. Tarawih misalnya, kata Sarkozy, tidak perlu dilakukan Muslim Prancis. "Saya memiliki wacana untuk menutup masjid malam hari setelah shalat Isya. Dengan begitu Muslim Prancis bisa kembali ke rumah dan menikmati tayangan TV Prancis," kata dia dalam pidatonya
Situs ini dibangun sebagai sarana ber 'amar ma'ruf nahi munkar, dalam menegakkan syariat Allah Subhanahu Wa ta'ala yang sempurna di muka bumi, syari'at yang telah disampaikan dan dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Shollallohu 'alaihi wasallam
27 Agustus 2010
Artikel Sekuler tentang Puasa, Pancing Amarah Umat Islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar