23 September 2010

Menguatkan Komitmen pada Alqur'an


"Allah telah menurunkan sebaik-baik perkataan, yaitu Alqur'an yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang; gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Robbi-nya, kemudian kulit dan hati mereka menjadi tenang pada waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka tidak ada seorang pun yang mampu memberikan petunjuk kepadanya." (QS az-Zumar [39]: 23)Begitulah Allah menjadikan Alquran sebagai rujukan kaum Muslimin dalam meniti hidup. Guna mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Selain itu, Alquran juga menjadi obat (penawar) bagi penyakit hati, yang terus mewabah di tengah masyarakat modern. (QS Al-Israa [17]: 72).Karena itu, setiap Muslim hendaknya menguatkan kembali komitmen kepada Alqur'an. Mengimani, membenarkan, mencintai, menghormati, dan mengagungkannya. Setiap saat, seorang Muslim hendaknya terus berkomitmen mengamalkan Alqur'an. Untuk itu, diperlukan langkah padu dan konsisten agar komitmen ini terus terjaga.

Sedikitnya ada lima langkah yang perlu dilakukan.Pertama, meyakini dengan sepenuh hati bahwa Alqur'an adalah kalamullah yang diturunkan kepada Rasulullah Shollalohu 'alaihi wasallam. Kita wajib mengimani semua ayat yang dibaca. Baik yang berupa hukum-hukum maupun kisah-kisah. Baik yang menurut kita terasa masuk akal maupun yang belum dapat dipahami. Yang nyata maupun gaib. (QS Al-Maidah [5]: 83).Kedua, menjadikan Alqur'an sebagai kawan akrab dalam kehidupan, yakni sebagai bahan bacaan terbaik dalam perjalanan umat manusia. (QS Al-Baqarah [2]: 121).Ketiga, berupaya memahami setiap kata dan kalimat indah yang tertera dalam kitab mulia ini. Tadabbur Alqur'an dilakukan dengan mengulangi ayat-ayat yang dibaca dan merepasinya dalam hati. (QS An-Nisa' [4]: 82).Keempat, mencoba menghafalkan dan menjaga hafalan ayat demi ayat dengan sepenuh jiwa. Rasulullah Rasulullah Shollalohu 'alaihi wasallambersabda, "Barang siapa yang di dalam rongga tubuhnya tidak ada sedikit pun Alquran, tak ubahnya bagaikan rumah yang bobrok."Kelima, mengamalkannya dalam hidup keseharian dan berpegang teguh pada hukum-hukumnya. Senantiasa berusaha menyelaraskan hidup dan tingkah laku, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Shollalohu 'alaihi wasallam. Karena, sesungguhnya akhlak Rasulullah Shollalohu 'alaihi wasallam adalah gambaran aplikatif dari Alquran.

Marilah kita menjadikan Alqur'an sebagai teman sejati. Ke mana dan di manapun berada, Alqur'an selalu menjadi tuntunan. Sebagaimana pesan Rasulullah Shollalohu 'alaihi wasallam dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dari Hudzaifah rodliallohu 'anhu, "Hendaklah kalian sekalian beredar bersama kitab Allah ke mana saja dia beredar."Bila sudah demikian, tak ada lagi kekhawatiran menghadapi berbagai himpitan. Bahkan, saat puncak kesulitan menerpa setiap diri di hari perhitungan kelak, Alquran akan menjadi syafaat. Wallahu a'lam. - Sumber REPUBLIKA.CO.ID,

Tidak ada komentar: