Usai 'Idul Fitri 1431 H, suasana kota Makkah tampak sepi setelah ditinggalkan secara besar-besaran oleh para jamaah umroh selama bulan suci ramadan.Banyak umat Islam memilih melakukan umrah di bulan suci ramadhan karena ibadah umrahnya setara dengan melakukan haji, demikian yang disunahkan Nabi Muhammad Shollallohu 'alaihi wasallam
Dengan banyaknya jamaah yang meninggalkan kota suci Makkah, lalu lintas di kota suci itupun mulai kembali normal. Warga sekarang bisa mencapai Masjidil Haram dari beberapa titik penting di kota Makkah dalam waktu hanya 10 menit.
Selama Ramadhan untuk mencapai Masjidil Haram dibutuhkan waktu berjam-jam, karena terjadi kemacetan luar biasa yang disebabkan oleh pejalan kaki dan kendaraan. Warga kota suci Makkah sekarang memiliki kesempatan untuk melakukan ibadah di Masjidil Haram.
Warga Makkah kini memiliki kesempatan untuk melakukan Thowaf dan ibadah lainnya dengan mudah dan nyaman, yang tidak mungkin dilakukan selama bulan Ramadhan. Tarif taksi juga kembali normal. Penumpang kini dapat membayar antara SR10 dan SR25 dari mana saja di Makkah untuk mencapai Masjidil Haram. Selama Ramadhan, tarifnya bisa mencapai ratusan riyals. Tarif angkutan umum (mini bus) juga telah kembali normal, untuk menjuju Masjidil Haram cukup mengeluarkan biaya SR2 (sekitar Rp. 6 000).
Kepergian jamaah Umroh juga menurunkan tingkat hunian hotal dan pengunjung pusat perbelanjaan, hunian hotel merosot hingga 20 persen dari 100 persen selama bulan Ramadhan. Para pemilik toko memperkirakan penurunan ini terjadi sampai musim haji nanti yang diperkirakan mulai awal Oktober. Arabnews /Slamet Riyanto
Situs ini dibangun sebagai sarana ber 'amar ma'ruf nahi munkar, dalam menegakkan syariat Allah Subhanahu Wa ta'ala yang sempurna di muka bumi, syari'at yang telah disampaikan dan dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Shollallohu 'alaihi wasallam
17 September 2010
Masjidil Haram Sepi Usai 'Idul Fitri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar