Tiada suatupun dalam kehidupan ini yang lebih berharga bagi manusia daripada iman. Dengan bekal iman yang benar, seseorang akan bisa merasakan indahnya kehidupan dunia dan nikmatnya kehidupan akhirat. Sebab dalam hidup ini berlaku dua rumus paten, orang yang mati tetap memegangi imannya ia akan masuk sorga dengan segala keindahannya, dan orang yang mati tidak memiliki iman ia akan masuk neraka dengan segala kepedihannya.
Meskipun kaidah ini sudah difahami oleh kebanyakan orang, tetapi dalam realitasnya banyak yang kurang bisa menerapkan teori ini dengan benar. Mereka itu mengaku beriman baru sebatas pengakuan lisan, tetapi hati dan amalnya kurang siap menerima iman yang sudah diikrarkan secara lisan tersebut. Golongan seperti itu dalam Islam disebut dengan golongan munafik. Dan adanya golongan ini disebutkan di dalam firman Allah,"Dan di antara manusia ada orang yang mengatakan ‘Kami telah beriman kepada Allah’ tetapi sebenarnya mereka itu tidak beriman.” (QS al-Baqarah: 8).
Di sini kita melihat bahwa persoalan iman adalah soal yang pelik. Padahal ia menjadi tolok ukur keselamatan manusia di akhirat nanti. Melihat pentingnya persoalan ini maka wajar jika Allah menjelaskan tentang hakekat keberimanan seseorang di dalam al-Qur’an. Tentu tujuanya adalah supaya manusia tidak kesulitan mencari penduan hidup baginya.
Banyak ayat di dalam al-Qur’an telah menyebutkan ciri-ciri orang yang beriman. Di antara ayat yang menyebutkan ciri-ciri mereka terdapat di dalam surat al-Hujurat ayat 15. “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar.” (QS al-Hujurat: 15)
Ayat di atas diawali dengan kata innama. Kata innama berfungsi untuk membatasi kata yang terletak sesudahnya. Dalam ayat ini yang dibatasi adalah istilah al-mu’minun (orang-orang yang beriman). Maksudnya, orang-orang mukmin itu hanyalah orang-orang yang memiliki sifat-sifat sebagaimana yang disebutkan di dalam lanjutan ayat tersebut.
( Baca Selengkapnya )
Situs ini dibangun sebagai sarana ber 'amar ma'ruf nahi munkar, dalam menegakkan syariat Allah Subhanahu Wa ta'ala yang sempurna di muka bumi, syari'at yang telah disampaikan dan dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Shollallohu 'alaihi wasallam
02 September 2010
Karakteristik Mu’min Sejati
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar