Situs ini dibangun sebagai sarana ber 'amar ma'ruf nahi munkar, dalam menegakkan syariat Allah Subhanahu Wa ta'ala yang sempurna di muka bumi, syari'at yang telah disampaikan dan dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad Shollallohu 'alaihi wasallam
28 Mei 2010
12 Relawan RI Beri Bantuan ke Gaza
20 Mei 2010
Ahlul Hadits dan Kemuliaannya
Sesungguhnya Allah mengutus Muhammad shallallahu'alaihi wasallam dengan petunjuk dan agama yang haq dengan tujuan meninggikan agama Islam di atas agama-agama lain di muka bumi ini, meskipun orang-orang kafir membencinya. Sesungguhnya manusia yang paling mulia dan tinggi kedudukannya di dalam menjalankan, mengikuti, mencintai, memberikan loyalitas dan pertolongan pada al haq (kebenaran) yang dibawa oleh Muhammad shallallahu'alaihi wasallam adalah para shahabat beliau yang mulia, generasi tabi'in, atba'ut tabi'in dan orang-orang yang mengikuti jalan dan petunjuk mereka sampai akhir zaman.
Sesungguhnya siapapun yang mengetahui atau mempelajari keadaan kaum muslimin terdahulu, yang mereka secara umum menisbatkan dirinya sebagai umat Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wasallam, akan menemukan bahwa sesungguhnya ahlul hadits adalah orang-orang yang paling tinggi di dalam mengikuti, mentaati dan menyandarkan seluruh amalan mereka sesuai petunjuk yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wasallam yang berdasarkan Al Qur'an dan As Sunnah, baik dalam permasalahan aqidah, ibadah, mu'amalah, dakwah dan hujjah.
Menjaga Kesehatan Aqidah
Karena urgennya masalah ini, maka bagi siapa saja yang menginginkan kebahagiaan dirinya dan keselamatan di dunia dan akhirat handaklah ia bersungguh-sungguh dalam mendapatkan dan merealisasikan aqidah yang benar, dan hendaklah ia sangat berwaspada dari segala sesuatu yang dapat merusak aqidahnya atau menguranginya atau melemahkannya.
Akhi Muslim, Anda jangan mengatakan bahwa perkara ini telah diketahui oleh semua orang, semua manusia mengetahuinya. Ilmu dan pengetahuan, tentu merupakan masalah yang penting dan tidak ada keraguan di dalam masalah ini, akan tetapi hal itu harus berada di atas ilmu dan kejelasan sehingga kita berjalan di atas rel yang telah dilalui oleh Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallaahu anhum.
Senada dengan perkara tersebut, kitapun harus mengetahui dan berwaspada dari hal-hal yang dapat merusak aqidah, baik yang dapat membatalkannya atau menguranginya baik itu kemusyrikan, dan kebid’ahan maupun dosa-dosa besar lainnya. Perhatikan dan renungkanlah do’a Nabi Ibrohim ‘alaihis salam sebagaimana telah disebutkan di dalam Al Qur’an:
وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأَصْنَامَ(35)رَبِّ إِنَّهُنَّ أَضْلَلْنَ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ
“Dan jauhkanlah aku dan anak keturunanku dari peribadatan kepada berhala, Wahai Robbku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak dari kalangan manusia” (QS Ibrahiim (14):35-36
18 Mei 2010
Mengenal Sifat Wali Allah
Orang Muslim beriman bahwa Allah Ta'ala mempunyai wali-wali dari hamba-hamba-Nya yang Dia pilih untuk beribadah kepada-Nya, menjadikan mereka taat kepada-Nya, memuliakan mereka dengan memberikan cinta-Nya kepada mereka, dan memberikan karamah-karamah-Nya kepada mereka. Allah Ta'ala adalah wali mereka yang mencintai dan mendekatkan mereka. Sedang, mereka adalah wali-wali Allah Ta'ala yang mencintai-Nya, mengagungkan-Nya, memerintah dengan perintah-Nya, melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, melarang dengan larangan-Nya, mencintai dengan cinta-Nya, dan marah dengan kemarahan-Nya.
Jika mereka meminta sesuatu kepada Allah Ta'ala, maka Dia memberikan permintaan mereka. Jika mereka meminta pertolongan kepda Allah Ta'ala, maka Dia menolong mereka. Jika mereka meminta perlindungan kepada Allah Ta'ala, maka Dia melindungi mereka. Mereka adalah orang-orang beriman, orang-orang bertakwa, orang-orang yang memiliki karamah, dan orang-orang yang memiliki khabar gembira di dunia dan akhirat. Setiap orang mukmin dan bertakwa adalah wali Allah Ta'ala. Hanya saja, tingkatan mereka berbeda tergantung kepada ketakwaaan mereka dan keimanan mereka. Siapa saja yang beriman dan ketakwaannya sempurna, maka kedudukannya di sisi Allah Ta'ala tinggi dan karamah-Nya lengkap. Pemimpin para wali adalah para rasul dan para nabi. Dan sesudah mereka adalah kaum Mukminin.
Karamah-karamah yang terjadi kepada wali-wali Allah Ta'ala dari kaum Mukminin, seperti makanan sedikit menjadi banyak, atau menyembuhkan sakit, atau menyelam di laut, atau tidak terbakar oleh api, adalah sejenis mukjizat. Bedanya, mukjizat terjadi setelah adanya tantangan. Contoh tantangan ialah seperti tantangan Rasulullah saw. kepada orang-orang Quraisy, "Bagaimana menurut kalian, jika aku mendatangkan ini dan itu, apakah kalian membenarkanku? Jika tidak, Allah akan menyiksa kalian karena kalian tidak beriman, padahal mukjizat telah diperlihatkan kepada kalian." Sedang, karamah tidak. Karamah terbesar ialah konsisten melaksanakan perintah-perintah yang disyariatkan, dan menjauhi hal-hal haram serta larangan-larangan.
17 Mei 2010
Potret Kampanye Hitam tentang Islam di Amerika
Ini merupakan hal yang sangat mengganggu. Di luar Florida, sesama warga AS benar-benar kurang peduli pada ledakan bom yang terjadi di sebuah tempat ibadah AS."Seseorang bisa membayangkan bagaimana respons publik dan media jika seseorang dengan nama Muslim merupakan pelaku serangan teror tersebut," kata Awad. Ia menambahkan, para penegak hukum, baik di tingkat lokal, negara bagian, maupun nasional, memang sedang melakukan penyelidikan. Mereka memperkirakan, serangan itu merupakan aksi terorisme domestik. Di sisi lain, Awad mengungkapkan, pada Rabu (12/5), CAIR menawarkan pundi-pundi sebanyak 5.000 dolar AS.Ini diberikan kepada pemberi informasi yang akan menggiring pada penangkapan para pelaku.
Bagaimanapun, Awad mengucapkan terima kasih atas langkah penegak hukum lokal dan negara bagian melakukan penyelidikan.Namun, ia tetap menyayangkan liputan media massa nasional yang tak masif, seperti jika ada seseorang memiliki nama Muslim diduga melakukan tindakan teror. Awad mengakui, ada satu media nasional yang melaporkan serangan bom itu, yaitu AOL News. Menurut dia, ledakan bom di Islamic Center of Northeast Florida itu mengindikasikan berkembangnya suasana sentimen anti-Muslim, terutama di Florida.Paling tidak, jelas Awad, serangkaian kejadian sebelumnya menunjukkan peningkatan sentimen tersebut. Pekan lalu, ungkap Awad, CAIR meminta pimpinan Partai Republik di tingkat nasional untuk menarik iklan kampanye yang dilakukan oleh salah satu anggotanya di Florida.
CAIR menilai bahwa kampanye tersebut mengandung unsur Islamofobia. Ia menambahkan, sebulan lalu seorang profesor Muslim akhirnya terpilih menjadi anggota Komisi HAM di Jacksonville, Florida. Namun, sang profesor harus terlebih dahulu melewati beragam rintangan. Terutama, ungkap Awad, kampanye negatif terkait dengan keyakinan yang dianut oleh sang profesor.Ia menyatakan, sebelumnya pemimpin sebuah kelompok anti-Islam, ACT! for America, selalu mendengungkan agar Muslim tak diizinkan untuk mengisi jabatan publik. Kampanye negatif terhadap Islam juga pernah terjadi di Miami. Kampanye tersebut dipasang pada sejumlah badan bus.
16 Mei 2010
Situs Milik Kartunis Penghina Nabi di Hack
Mendekatkan Diri kepada Allah
Tak sedikit yang salah paham tentang pengertian taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah). Taqarrub ilallah hanya dianggap sebatas ibadah ritual, seperti shalat, puasa, haji, dzikir, dan sebagainya. Sedang pelaksanaan ajaran Islam dalam interaksi antar manusia seperti perjuangan menegakkan syariah dan menjalankan roda pemerin tahan Islam, dianggap bukan taqarrub ilallah. Padahal sebenarnya tidak demikian. Reduksi pengertian taqarrub ilallah ini dapat terjadi setidaknya karena dua faktor. Pertama, dominasi paham sekularisme yang membatasi otoritas agama hanya pada hubungan pribadi antara manusia dan Allah. Kedua, adanya kesalahpahaman mengenai konsep taqarrub ilallah itu sendiri.
Istilah taqarrub ilallah berasal dari nash-nash syara' yang membicarakan upaya pende katan diri kepada Allah sholallohu 'alaihi wasallam. Antara lain hadis qudsi dari Nabi sholallohu 'alaihi wasallam bahwa Allah ber firman,"Tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih aku cintai daripada melaksanakan apa yang Aku wajibkan kepadanya, dan tidaklah hamba-Ku terus mendekatkan diri kepada-Ku dengan nafilah-nafilah (nawafil) hingga aku mencintainya." (HR Bukhari & Muslim).
Dari frase "mendekatkan diri kepada-Ku" (yataqarrabu ilaiyya) inilah kemudian lahir istilah taqarrub ilallah. Kata "taqarrub" secara bahasa artinya adalah mencari kede katan (thalab al-qurbi). Jadi taqarrub ilallah artinya secara bahasa adalah mencari kedekatan dengan Allah.
Dari pengertian bahasa inilah para ulama berusaha merumuskan pengertian taqarrub ilallah secara syar'i. Para ulama, seperti Imam Nawawi dan Imam Ibnu Hajar Al-Asqa lani, menyatakan arti kedekatan secara fisik antara manusia dan Allah dalam arti ja rak (masafah) jelas adalah mustahil. Jadi hadis Nabi sholallohu 'alaihi wasallam di atas tidak dapat diartikan menurut arti hakikinya, melainkan harus dipahami dalam arti majazinya (arti kiasan) yang telah masyhur dalam gaya bahasa orang Arab. Maka dari itu, makna syar'i dari taqarrub ilallah adalah melaksanakan ketaatan kepada Allah dengan menjalankan kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah subhanahu wa ta'alaa.
Mewaspadai Bahaya Perdukunan
Mereka yang aktif mendatangi dukun ternyata bukan cuma orang yang mencari pesugihan. Kita sering menjumpai apabila seseorang hendak menikahkan anaknya, maka ia akan datang kepada dukun dan bertanya kapankah hari pernikahan yang cocok. Contoh lainnya, jika mau membangun rumah atau bangunan mesti mendatangkan dukun. Orang yang mau tes ke perguruan tinggi datangnya juga kepada dukun, orang yang mau tes masuk jadi polisi datang kepada dukun bahkan orang yang mau mencalonkan diri jadi pejabat pun tak mau kalah datang ke dukun. Ketika ada orang yang kehilangan barang maka datangnya kepada dukun. Padahal semua perbuatan tersebut menjadikan seseorang bergantung kepada selain Alloh yang hal tersebut mengurangi ketauhidan, seseorang bahkan dapat menjadikan seseorang melakukan syirik akbar yang mengeluarkan pelakunya dari Islam.
Jika ada yang bertanya, “Kenapa disamakan antara dukun dan paranormal, bukankah istilah paranormal itu berbeda dengan dukun?” Maka dijawab: Hakekat keduanya sama, dan perubahan nama tidak akan merubah hakekat. Seperti halnya khomr, maka walaupun namanya diubah menjadi minuman penyegar atau minuman kenikmatan, bir, wiski atau kemasan nama halus yang lain maka kita tetap menganggapnya haram, karena hakekatnya adalah khomr.
Dengan memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala kami katakan bahwa berobat diperbolehkan menurut kesepakatan para ulama, maka hendaklah seorang muslimin didalam berobat berusaha untuk mendatangi dokter yang ahli, baik berkaitan penyakit dalam maupun penyakit luar untuk diperiksa kemudian diobati esuai dengan obat –obat yang dibolehkan oleh syariat sebagaimana yang dikenal dalam kedokteran, oleh sebab itu haram bagi seorang muslim untuk berobat dengan sesuatu yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala , karena Allah Subhanahu wa Ta'ala tidak menjadikan kesembuhan dari sesuatu yang telah diharamkan kepada mereka.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda ;
ما أنزل االله من داء الآ أنزل له شفاء ( رواه البخاري )
Artinya ; Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit melainkan Allah menurunkan obat baginya. ( HR .Muslim )
Dan didalam riwayat yang lainnya Beliaupun barsabda
;لكلّ داء دواء ( رواه مسلم )
Artinya ; Setiap penyakit itu ada obatnya. ( HR. Muslim )