Tim Rukyat Masjid Jami' Bachir Ahmad pada tanggal 29 Ramadhan 1429 H atau 29 September 2008 M, telah melakukan upaya pemantauan Ru'yatul Hilal di sekitar Bandara Soekarno Hatta, tepatnya di depan Puskesmas Benda, mulai dari pukul 17 20 - 17 50. Akan tetapi mulai pukul 17 30 pandangan mata kami ke arah matahari terhalang kabut/awan yang sangat tebal.
Pemerintah, melalui Departemen Agama, melakukan pemantauan pada 7 titik hilalyang tersebar di seluruh Indonesia. Berdasarkan hasil sementara sidang isbat yang berlangsung pada Senin (29/9) di Departemen Agama, Jl Pejambon, Jakarta Pusat, dari semua lokasi yang dipantau tidak terlihat adanya hilal atau bulan.
Karena itu hitungan bulan Ramadan 1429 H akan digenapkan menjadi 30 hari, sehingga hari raya 'Idul Fitri akan jatuh pada 1 Oktober 2008.
Seperti di NTT, pengamat di sana tidak bisa melihat hilal meski cuaca sangat bagus. Hingga matahari terbenam, alat teropong bulan tidak bisa melihat posisi hilal.
Sementara di daerah Aceh di Lok Ngah, yang cuacanya tertutup mendung tebal, peneropong tidak bisa melihat hilal. Begitu juga 5 daerah yang lain, seperti Bosscha Lembang Bandung, Masjid Agung Semarang, Condrodipo Gresik, Tanjung Kodok Lamongan, dan Mal GTC Tanjung Bunga Makassar.
Selain disebabkan cuaca buruk, di beberapa lokasi hilal tidak bisa dilihat karena posisi hilal sangat dekat dengan matahari. Hal ini terjadi di Bosscha Lembang Bandung, karena posisi bulan di atas matahari sehingga bulan masih tertutup cahaya matahari. Demikian juga di daerah Tanjung Kodok Lamongan.