09 November 2010

Payung Raksasa Naungi Jamarat Lantai 6



Payung-payung raksasa berdiri kokoh di lantai 6 jembatan jamarat, tempat melontarnya jumroh, di Mina. Inilah yang terbaru dari pembangunan di kawasan jamarat tahun 2010 ini. Payung raksasa tersebut menyerupai tenda besar yang berbentuk melingkar dengan pucuknya yang terbuka dan memperlihatkan rangka besi-besinya.

Sejumlah pekerja dari berbagai negara, Senin (8/11/2010) masih melakukan proses finishing payung tersebut. Mereka mengecek rangka-rangkanya dengan tangga mesin. Sebagian pekerja lainnya melakukan bersih-bersih. "Kemarin baru diresmikan. Yang pasang payung itu kita, orang Indonesia," kata Mahrus, asal Bojonegoro, Jawa Timur, yang bekerja di kawasan Jamarat, Senin. Menurut Mahrus, ada 50 warga negara Indonesia (WNI) yang memasang payung payung jamarat tersebut. "Kita tahun ini bersih-bersih sama pasang payung. Kalau gedung jamarat 4 tingkat ini sudah sejak tahun lalu," kata Mahrus.

Gedung jamarat terdiri dari empat tingkat yang mempunyai 6 lantai. Lantai keenam tahun lalu belum dipasangi payung. Sementara lima tahun lalu, kata ketua rombongan KBIH Alkautsar Cirebon, Syarif Abu Bakar, jamarat hanya ada satu lantai.
Jamarat dibuat enam lantai sejak tiga tahun lalu. Selain bertingkat, jamarat juga diperlebar. Tiga tahun lalu, lebar jamarat hanya tiga meter, tapi sekarang lebar jamarat mencapai belasan meter. Selain itu juga pelemparan diatur dalam satu arah.
"Pokoknya jamaah tidak perlu khawatir berlebihan akan kena lemparan batu dan desak-desakan. Sekarang lebih tertib dan aman," jelas Syarif.

Cara masuk jamarat juga diatur sedemikian rupa agar tidak berebut. Begitu memasuki kawasan Jamarat di Mina, para jamaah setelah melalui terowongan para jamaah akan terbagi dalam beberapa jalur atau gate masuk.

( Baca Selengkapnya )

Tidak ada komentar: